Saat kita jumpa. Ada rasa di dalam dada.
Kau tersenyum. Membuatku terpana. Akupun tak kuasa. Tuk menahan gejolak ini. Ingin
kukatakan. Aku menyukaimu. Hanya dirimu. Yang aku suka. Terpesona ku pada
pandangan pertama. Dan ku tak kuasa menahan rinduku.
Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku. Ingin
kupeluk. Oh indahnya. Kini kurasakan. Getaran cinta di dalam dada. Kuingin
bersamamu. Untuk selamanya. Hanya dirimu. Yang aku cinta. Saat kau ada di
dekatku hatiku berdegup kencang. Ini baru benar ku rasakan, terpesona aku saat
pertama melihatmu. Aku jatuh cinta, jatuh cinta yang pertama Saat ku lihat
dirimu. Ku benar-benar jatuh cinta, jatuh cinta yang pertama. Tuhan tolonglah
diriku.
Pertama jumpa dirimu ku rasakan sesuatu. Berdegup hatiku. Senyummu tlah mengagumkan aku. Tatap tajam matamu luluhkan hatiku. Oh inikah cinta. Ku rasa ku tlah jatuh cinta
pada pandangan pertama. Duniaku lebih berwarna. Terpanah asmara. Dan mentari
pun tersenyum merasakan bahagia seperti ku rasa. Oh inikah cinta. Hatiku berbunga-bunga.
Betapa indahnya jatuh cinta. Terpanah asmara. Oh inikah cinta.
Hari-hariku berwarna...dipenuhi dengan
banyolan-banyolan walau hanya mampu tersampaikan dalam bahasa-bahasa sms yang
selalu menemaninya sampai pukul stengah 11 malam. Karena dalam kenyataan aku
canggung bicara bertatap muka dengannya. Aku hanya bisa diam-diam mengaguminya.
Seperti rasa suka Nam
pada kak Chon dalam film Crazy little thing called love. Dia begitu
menginspirasiku...begitu kuinginkan seperti anak kecil yang menginginkan sebuah
permen kesukaannya.
Begitu save...dia seperti kebiasaan...seperti dialog Edward pada Bella dalam film Twilight...It's like a drug to me. It's like my own personal brand of heroin.
Mengapa tak beritahu dari awal kak…jika kakak beritahu kan tak kan sesulit ini meremovemu
Aku tidak tahu berapa lama aku
telah menempatkanmu
Aku telah menyembunyikan segalanya di hatiku
Setiap kali kita bertemu
Setiap kali kita bertatapan
Kupikir aku tidak berbeda
Tahukah kau berapa lama aku telah melawan diriku?
Tidak dapatkah kau dengar hatiku menyebut namamu, mencintaimu?
Tapi aku tidak bisa menunjukkan hatiku pada setiap orang
Tidak dapatkah kau dengar hatiku menunggumu?
Menunggumu merasakannya
Aku berharap kau akan menyadarinya suatu hari nanti
Berpikir aku mencintaimu, berpikir aku merasakan cintamu
Namun jauh di dalam diriku, aku tidak bisa mengatakannya padamu
Aku berharap bahwa kau akan menyadari wanita ini masih mencintaimu
Berharap, suatu hari, kamu akan mengetahuinya…
2 tahun penantianku berlalu…hatiku hancur oleh
sebuah kalimat :
“Ana Al-Zawaj. Insya Allah, tis ‘ata 'asyaro Nuufimbir.
Yumkinaka An Ta’tiya?”
(“Aku akan menikah. Insya Allah, tanggal 19 November.
Bisa kamu datang?”)
Apa yang aku rasakan seperti kisah Anjali
Sharma dalam Kuch Kuch Hota Hai…cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Apa kau baik-baik saja?
Pertanyaan itu terdengar sangat bodoh kak. Jika aku bilang tidak...apa yang kan kau lakukan. Pernikahan akan tetap berjalan bukan, ucapku
dalam hati. Dengan menyilangkan tangan kebelakang. Aku mengangguk…ya
Mengapa tak beritahu dari awal kak…jika kakak beritahu kan tak kan sesulit ini meremovemu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar